Halaman

Senin, 19 Agustus 2013

Mahasiswa Entrepreneur : Gali Minat, Tebar Manfaat*

           Beberapa waktu lalu pemerintah meresmikan kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan tersebut oleh banyak kalangan dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino di masyarakat, salah satunya adalah naiknya angka pengangguran. Menurut data BPS, angka pengangguran terbuka pada bulan Februari 2013 saja adalah sebesar 7,1 juta dan dari data tersebut sekitar 421 ribu adalah lulusan universitas.
         Dilihat dari data tersebut, lulusan universitas turut menyumbang sekitar 6% angka pengangguran. Fakta ini menunjukkan bahwa lulusan universitas sebagai salah satu kelompok masyarakat yang “rawan” akan dampak kebijakan tersebut, sehingga memerlukan alternatif “pekerjaan” lain yang mampu bertahan serta memberikan keuntungan bagi dirinya dan masyarakat di sekitarnya. Dewasa ini salah satu alternatif yang mampu menampung kemungkinan tersebut adalah entrepreneurship.

Membangun Jiwa Entrepreneur

            Menurut Peter F Drucker, entrepreneur merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Disinilah letak menariknya entrepreneur, sebagai pelaku usaha, entrepreneur diharapkan mampu untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Bagi mahasiswa, hal ini sangat tepat untuk mengimplementasikan ilmunya dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, seyogyanya mahasiswa membangun jiwa entrepreneur ini sejak di bangku kuliah.
            Beragam cara dapat dilakukan mahasiswa untuk membangun jiwa entrepreneur ini. Cara yang paling fundamental adalah menggali minat mahasiswa. Penggalian minat dapat diketahui dari jenis-jenis kegiatan yang disukai oleh masing-masing mahasiswa. Minat ini berperan penting untuk mengetahui motivasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Kemudian, apabila telah diketahui minat mahasiswa dalam suatu bidang pekerjaan, maka hal ini dapat menimbulkan sebuah potensi besar bagi mahasiswa tersebut untuk mengembangkan usahanya.
            Potensi besar itu selanjutnya harus dikembangkan untuk menambah kemampuan mahasiswa. Beragam cara dapat dilakukan dalam lingkungan kampus untuk mendukung usaha tersebut, antara lain pertama, mahasiswa dapat menghadiri forum seminar dan workshop. Kehadiran dan keaktifan mahasiswa dalam forum ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu dan pengalaman langsung dari narasumber yang berkompeten di bidangnya. Hal ini dapat memperkaya wawasan mahasiswa dalam mengembangkan usahanya.
            Kedua, memperbarui pengetahuan mahasiswa dalam bidang entrepreneurship. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan majalah di perpustakaan tentang entrepreneurship serta menjelajah berbagai informasi di internet. Cara ini dapat memberikan pengetahuan yang actual kepada mahasiswa mengenai usahanya. Selain itu, mahasiswa dapat juga membaca biografi tokoh-tokoh entrepreneur sukses, sehingga dapat mendapatkan inspirasi dan meneguhkan keyakinan tentang usaha yang digelutinya.
            Ketiga, mengasah kemampuan entrepreneur mahasiswa dengan mengikuti kompetisi bisnis. Dalam kompetisi tersebut, kemampuan pengelolaan usaha, orientasi keuntungan dan pengelolaan persaingan usaha sangat ditekankan. Oleh karena itu, mahasiswa dapat mengambil manfaat dalam kompetisi ini berupa gambaran nyata dinamika dunia usaha. Selain itu, dengan cara ini mahasiswa dapat menumbuhkan iklim intelektual kampus dan dapat lebih berprestasi tentunya.
            Keempat, mengaplikasikan segala pengetahuan dan informasi entrepreneurship dalam usaha yang digelutinya. Praktik di lapangan juga sebaiknya didukung dengan jaringan yang luas. Pembangunan jaringan ini dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai organisasi. Selain itu, pihak kampus dapat mendukung untuk membangun jiwa entrepreneur dengan berbagai program, seperti mengembangkan kurikulum kewirausahaan, membangun hubungan dengan pihak swasta dan memberikan kemudahan fasilitas usaha bagi mahasiswa. Dengan demikian, jiwa entrepreneur sejati mahasiswa dapat dibentuk dan diharapkan dapat menciptakan alternatif usaha yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat.  

Gasa Bahar Putra - Mahasiswa Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar